DISQUS SHORTNAME

Pembelajaran Kimia kelas XI

Senyawa organik mengandung atom karbon dalam molekulnya. Atom karbon memiliki beberapa sifat khas sehingga memiliki kelimpahan yang besar di alam. Yuk kepoin aeperti apa penjelasannya.

Kegiatan Pembelajaran 2

Senyawa Hidrokarbon dapat dibedakan menjadi alkana, alkena dan alkuna. Ingin tahu seperti apa bedanya dan bagaimana cara pemberian namanya? Yuk di cek!.

Modul 1.1 PGP Angkatan 3

Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara.

Thursday, November 10, 2022

MESAWEN, BINA RENJANA RAKSA SEMESTA

Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya dengan berbagai macam adat budayanya. Adat dan budaya tersebut membawa beragam kebiasaan dalam keseharian masyarakatnya. Kebiasaan tersebut menjadi warna tersendiri sebagai ciri khas terhadap masyarakat tertentu yang ada di suatu wilayah. Bahkan, kebiasaan-kebiasaan tersebut menjadi pandangan hidup masyarakat yang kita kenal dengan kearifan lokal.

Kearifan lokal adalah pandangan hidup suatu masyarakat di wilayah tertentu mengenai lingkungan alam tempat mereka tinggal. Pandangan hidup ini biasanya adalah pandangan hidup yang sudah berurat akar menjadi kepercayaan orang-orang di wilayah tersebut selama puluhan bahkan ratusan tahun.

Untuk mempertahankan kearifan lokal tersebut, para orang tua dari generasi sebelumnya, dan lebih tua akan mewariskannya kepada anak-anak mereka dan begitu seterusnya. Mengingat kearifan lokal adalah pemikiran yang sudah lama dan berusia puluhan tahun, maka kearifan lokal yang ada pada suatu daerah jadi begitu melekat dan sulit untuk dipisahkan dari masyarakat yang hidup di wilayah tersebut.

Salah satu bentuk kearifan lokal yang ada di Bali dan masih sangat relevan untuk dipertahankan pada masa sekarang yakni mesawen. Mesawen berasal dari kata dasar sawen yang memiliki makna simbol yang juga dapat menjadi perantara yang signifikan dalam aspek logis (denotatif) dan signifikan dalam aspek psikologis (konotatif), sehingga sawen adalah simbol yang dapat memberikan pesan yang harus dipahami oleh masyarakat yang menggunakan sawen sebagai simbol (Wastana, 2018). Jadi mesawen dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk memberikan simbol untuk memberikan pesan moral, sosial dan psikologis yang perlu dipahami dan dimaknai oleh masyarakat.

Sawen tersebut acap kali diartikan beragam sesuai dengan maksud dan tujuan dari pemberian sawen tersebut. Selain itu, pemaknaan dari sawen juga sangat bergantung dari lokasi dimana masyarakat itu berada. Hal ini sering disebut dengan Desa Kala Patra.  Makna dari konsep ini adalah: tempat (desa), waktu (kala), dan keadaan (patra). Sebagai contoh adalah sawen digunakan sebagai tanda pada barang/benda yang diletakkan agar tidak diambil. Ada pula yang mengartikan sebagai waktu memulai sesuatu kegiatan. Namun, dari segala pemaknaan tersebut pada intinya memiliki makna dan tujuan yang sama, dimana sawen tersebut memberikan informasi/pesan moral, sosial dan psikologis kepada masyarakat tentang apa tujuan dari mesawen tersebut.

Dalam masyarakat Bali salah satu aktivitas mesawen dilakukan ketika seseorang selesai menebang pohon. Setelah seseorang menebang pohon, maka ia akan memetik dahan pohon dan selanjutnya ditancapkan pada batang pohon yang telah ditebang. Hal ini membawa pesan kepada seluruh masyarakat bahwa ketika kita menebang pohon (secara luas merusak ekosistem) maka sudah selayaknya kita bertanggung jawab mengembalikan kepada kondisi sebelumnya dengan melakukan penanaman kembali sehingga fungsi lahan yang telah kita rusak dapat dikembalikan. Dengan kata lain, pesan moral yang disampaikan yakni berkaitan dengan reboisasi.

Pemaknaan konsep mesawen ini tentunya sangatlah penting untuk tetap dipertahankan, mengingat fenomena kerusakan lingkungan saat ini sangatlah terasa. Banyak bencana alam yang dikarenakan oleh kerusakan lingkungan, yang salah satunya yakni alih fungsi lahan menjadi pemukiman. Selain itu, dampak jangka panjang yang ditimbulkan yakni terjadinya perubahan iklim global akibat pemanasan global. 

Melihat pentingnya makna mesawen tersebut dalam keberlangsungan lingkungan kita, sudah selayaknya dilestarikan dan terus diingatkan sebagai bentuk warisan budaya lokal. Salah satu upaya yang dilakukan dalam melestarikan hal tersebut maka SMA Negeri 1 Banjarangkan melalui kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang mengambil topik tersebut. Hal ini dikarenakan topik tersebut sangat relevan diterapkan sebagai pengembangan dari salah satu tema P5 yakni Kearifan Lokal.

Topik dari projek P5 tersebut yakni Mesawen, Bina Renjana Raksa SemestaMakna dari topik tersebut yakni dengan menanamkan konsep mesawen tersebut diharapkan siswa SMA Negeri 1 Banjarangkan dapan menumbuhkan suatu keinginan kuat (passion) dalam menjaga keberlangsungan hidup khususnya lingkungan beserta isinya (semesta). Harapannya, seluruh murid dapat mengingatkan diri mereka dan menjadikan pembiasaan dalam hidupnya untuk selalu menjaga keberlangsungan lingkungan hidup. Hal ini dapat mereka terapkan dalam kehidupan di sekolah serta masyarakat.