DISQUS SHORTNAME

Pembelajaran Kimia kelas XI

Senyawa organik mengandung atom karbon dalam molekulnya. Atom karbon memiliki beberapa sifat khas sehingga memiliki kelimpahan yang besar di alam. Yuk kepoin aeperti apa penjelasannya.

Kegiatan Pembelajaran 2

Senyawa Hidrokarbon dapat dibedakan menjadi alkana, alkena dan alkuna. Ingin tahu seperti apa bedanya dan bagaimana cara pemberian namanya? Yuk di cek!.

Modul 1.1 PGP Angkatan 3

Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara.

Showing posts with label BAHAN AJAR XI. Show all posts
Showing posts with label BAHAN AJAR XI. Show all posts

Sunday, September 19, 2021

TEORI TUMBUKAN DAN REAKSI KIMIA


Pengantar

Pernahkah kalian menyalakan korek api? Bagaimana caranya supaya korek api dapat menyala ketika digesekkan? Kalian tentu membutuhkan tempat untuk menggesekkan kepala korek bukan, selain itu juga diperlukan energi lebih kuat supaya api dapat menyala. Begitu pula, suatu reaksi juga membutuhkan cara khusus supaya reaksi terjadi dapat menghasilkan produk. Untuk memahami lebih lanjut akan kita pelajari pada pembahasan kali ini tentang teori tumbukan yang menjelaskan bagaiaman reaksi dapat terjadi.

Terjadinya Reaksi Kimia Berdasarkan Teori Tumbukan

Teori tumbukan dapat menjelaskan bagaimana reaksi kimia dapat berlangsung. Menurut teori tumbukan, reaksi kimia terjadi karena adanya partikel-partikel yang saling bertumbukan. Seberapa cepat reaksi berlangsung sebanding dengan jumlah tumbukan efektif antara partikel-partikel yang bereaksi setiap detik. Tumbukan terjadi jika dua molekul atau lebih permukaannya saling bersentuhan pada satu titik. Pengertian satu titik disini adalah jika dianggap bentuk molekul bulat seperti bola, maka pada pertemuan tersebut jarak antar pusat inti sama dengan diameternya untuk jenis molekul yang mempunyai ukuran sama.

Tidak semua tumbukan yang terjadi antara partikel reaktan dapat menghasilkan reaksi kimia. Hanya sebagian keecil dari seluruh tumbukan yang terjadi yang dapat menghasilkan reaksi kimia. Tumbukan yang dapat menghasilkan reaksi kimia dikenal dengan istilah tumbukan efektif.  Agar terjadi tumbukan yang efektif diperlukan syarat, yaitu: a) orientasi tumbukan molekul harus tepat dan b) energi kinetik tumbukan cukup.

 

  1. aOrientasi

      Agar terjadi reaksi kimia, partikel - partikel pereaksi yang bertumbukan harus mempunyai orientasi yang tepat.  Orientasi merupakan arah atau posisi antarmolekul yang bertumbukan. Perhatikan contoh reaksi berikut!

                  2NO2Cl    2NO2  + Cl2

Reaksi di atas berlangsung melalui dua tahap reaksi. Salah satu tahapnya melibatkan tumbukan antara  NO2Cl dengan atom Cl :

                  NO2Cl + Cl NO2 + Cl2

Orientasi NO2Cl ketika ditabrak oleh atom Cl sangat menentukan efektif tidaknya tumbukan yang terjadi, seperti diperlihatkan pada gambar 2 berikut.

 


Gambar a) menunjukkan bahwa orientasi NO2Cl dan Cl kurang tepat sehingga tumbukan yang dihasilkan kurang efektif dan tidak terjadi reaksi. Gambar b) menunjukkan orientasi yang tepat antara NO2Cl dan Cl. Tumbukan efektif yang terjadi menyebabkan  ikatan N – Cl putus dan ikatan Cl –Cl terbentuk sehingga diperoleh NO2 dan Cl2 setelah reaksi.

 

  1. b.     Energi Kinetik

 

      Tidak semua tumbukan dengan orientasi yang tepat disertai dengan energi yang cukup untuk terjadinya reaksi kimia. Hal ini adalah alasan utama mengapa hanya sebagian kecil tumbukan yang dapat menghasilkan reaksi kimia. Tumbukan antar partikel harus mempunyai energi minimum yang lebih besar dari pada energi aktivasi (Ea). Energi aktivasi merupakan jumlah energi minimum yang dibutuhkan dalam suatu tumbukan untuk mengawali terjadinya reaksi kimia. Energi aktivasi dari setiap reaksi kimia bervariasi.

      Untuk dapat memutuskan ikatan semula dan membentuk ikatan baru,  inti atom dari masing-masing partikel yang bertumbukan harus berada pada jarak tertentu yang menungkinkan terjadinya ikatan. Hanya partikel yang bergerak cepat dengan energi kinetik besar yang dapat bertumbukan sehingga dihasilkan energi tumbukan yang cukup untuk reaksi kimia terjadi. Jika energi aktivasi tidak terlampaui, maka reaksi kimia tidak akan terjadi, seperti yang diperlihatkan pada gambar 1.3 berikut:


Pada gambar 3 disamping diperlihatkan meskipun banyak molekul O3 dan NO yang bertumbukan, tapi hanya  a)  yang energi tumbukannya cukup sehingga terbentuk produk O2 dan NO2, sedangkan molekul reaktan pada b) dan c) hanya bersinggungan dan akhirnya terpisah satu dengan yang lainnya.

 

1.     Faktor – Fektor Yang Mempengaruhi Terjadinya Tumbukan

 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah tumbukan efekfif yang terjadi, yaitu: a.  suhu, b. konsentrasi, c. tekanan dan volume, d. katalis, dan e. luar permukaan.

a.       Pengaruh Suhu

Konsep energi aktivasi dapat menjelaskan bagaimana laju reaksi meningkat ketika suhunya ditingkatkan. Semakin tinggi suhu, gerakan partikel reaktan akan semakin cepat sehingga memungkinkan semakin banyak tumbukan dengan energi yang cukup untuk terjadinya reaksi.




 

 

b.      Konsentrasi

Konsentrasi menunjukan perbandingan jumlah partikel dan volume. Semakin tinggi konsentrasi, jumlah partikel yang terdapat pada proses reaksi semakin banyak. Banyaknya jumlah partikel ini memungkinkan tumbukan efektif yang terjadi lebih banyak.



c.       Tekanan dan volume

Tekanan dan volume berbanding terbalik. Jika tekanan diperbesar, maka volume akan semakin kecil. Jika tekanan diperkecil, maka volume akan semakin besar. Dengan konsentrasi yang tetap, perubahan tekanan dan volume akan mempengaruhi ruang gerak partikel zat. Jika volumenya diperkecil akibat tekanan yang diperbesar, maka ruang gerak partikel semakin kecil dan menyebabkan kemungkinan tumbukan efektif terjadi semakin banyak.



d.      Katalis

Katalis adalah zat yang dapat menurunkan energi aktivasi. Jika energi aktivasi dapat diturunkan oleh katalis, maka energi tumbukan yang diperlukan untuk terjadinya reaksi pada tumbukan efektif menjadi lebih sedikit.



e.       Luas Permukaan

Luas permukaan yang dimaksud adalah luas permukaan bidang sentuh tempat terjadinya reaksi. Semakin  besar permukaan maka kemungkinan terjadinya tumbukan efektif semakin besar. Sebaliknya, semakin kecil luas permukaan semakin kecil juga kemungkinan terjadinya tumbukan efektif.


 


Sunday, August 29, 2021

PEMBELAJARAN 4: PROYEK "PENYELAMAT BUMI"

 PEMBELAJARAN 4 KIMIA PEMINATAN

MATERI MINYAK BUMI

TOPIK DAMPAK PEMBAKARAN MINYAK BUMI

 

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

-       Menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan dan cara mengatasinya.

-       Membuat desain informasi/himbauan terhadap dampak negatif dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan dan cara mengatasinya

 

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pada pertemuan sebelumnya anak-anak telah belajar mengenai proses pembentukan minyak bumi, penyulingan minyak bumi, hingga kualitas dari bensin sebagai slah satu produk dari minyak bumi. Pada pertemuan kali ini kita akan mencoba untuk merancang sebuah media edukasi kepada masyarakat tentang dampak negatif dari pembakaran minyak bumi. Untuk langkah pertama dalam pembelajaran, anak-anak silahkan untuk menyimak video berikut.


 


Dari video tersebut anak-anak akan menemukan beberapa permasalahan-permasalahan yang timbul dari pembakaran bahan bakar fosil/minyak bumi. Selanjutnya, buatlah rumusan permasalahan dan temukan ide atau gagasan yang bisa dijadikan sebuah solusi untuk mengatasi permasalahan yang diakibatkan oleh pembakaran minyak bumi.

Tuangkan gagasanmu pada Jurnal Kompetrensi Diri yang telah disiapkan pada Google Classroom anak-anak. Silahkan masuk kedalam link yang telah disediakan, selanjutnya pilih folder kelasmu dan pilih file yang anak-anak kerjakan sesuai dengan nomor absen.

Dalam jurnal tersebut akan terdapat beberapa kolom yang harus diisi. Ikutilah prosedur pengisian yang telah tersedia pada bagian bawah jurnal tersebut.

Selain Jurnal Kompetensi Diri, anak-anak juga mengerjakan Jurnal Transformasi Sikap dengan langkah yang sama seperti pada Jurnal Kompetensi Diri. Tujuannya adalah agar anak-anak selain memiliki kemampuan/kompetensi secara kognetif, anak-anak juga diharapkan memiliki perubahan laku/sikap menuju kearah yang lebih baik.

 

C. PEMBUATAN PROYEK

Setelah membuat perencanaan dalam Jurna Kompetensi Diri, selanjutnya anak-anak merealisasikan hasil karya anak-anak sesuai dengan apa yang anak-anak telah buat dalam jurnal tersebut. Hasil karya anak-anak akan menjadi penilaian terhadap aspek pengetahuan dan keterampilan anak-anak. Sedangkan Jurnal Transformasi Sikap sebagai aspek penilaian dari sikap anak-anak.

Jangka waktu pembuatan proyek adalah selama 6 hari. Selama proses pengerjaan, anak-anak dapat mendeskripsikan apa yang anak-anak kerjakan dalam kurun waktu tersebut. Selanjutnya, untuk aspek-aspek yang dinilai akan kita buat dalam KESEPAKATAN KELAS yang akan kita selenggarakan pada Vicon tanggal 30 Agustus 2021 pukul 08.30 Wita. Link untuk masuk room telah tersedia pada Google Classroom.

Wednesday, August 11, 2021

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3. MINYAK BUMI

 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 

KIMIA KELAS XI MIPA


Kompetensi Dasar:

3.2 Menjelaskan proses pembentukan fraksi-fraksi minyak bumi, teknik pemisahan serta kegunaannya

4.2 Menyajikan karya tentang proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya

Tujuan Pembelajaran:

Setelah mempelajari modul kegiatan pembelajaran  ini peserta didik diharapkan mampu:

  1. Menjelaskan pembentukan minyak bumi dan komposisi penyusun minyak bumi.
  2. Mendeskripsikan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi dan kegunaannya.

Pendahuluan:
Masih ingatkah anak-anak dengan materi senyawa hidrokarbon?. Nah disana dikatakan bahwa salah satu contoh senyawa hidrokarbon adalah minyak bumi. lalu, bagaimana proses pembentukan minyak bumi? bagaimana pengolahannya hingga diperoleh minyak tanah, bensin atau solar yang kita gunakan sehari-hari? mari kita belajar bersama melalui modul berikut.

Bahan Ajar (Modul):

Nah anak-anak, untuk memahami lebih lanjut, silahkan pelajari modul berikut ini.



Eksplorasi Konsep:
Nah, setelah mempelajari modul di atas, selanjutnya anak-anak silahkan gali pemahamanmu dengan mengerjakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dibawah. Untuk LKPD di bawah, terdiri dari 2 LKPD yakni untuk pertemuan pertama dan pertemuan ke-dua.

LKPD Minyak Bumi pertemuan 1 dan 2

 

Kemudian, untuk menambah wawasanmu tentang materi minyak bumi, khususnya efek pembakaran senyawa hidrokarbon, silahkan anak-anak simak video berikut.

Nah anak-anak, gampang kan belajar dengan menggunakan blog ini?. Mudah-mudahan apa yang anak-anak pelajari hari ini dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Sampai bertemu dikegiatan pembelajaran berikutnya.

Sunday, August 1, 2021

Kegiatan Pembelajaran 2 Penggolongan Senyawa Hidrokarbon

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

PENGGOLONGAN SENYAWA HIDROKARBON


MATERI : SENYAWA HIDROKARBON

TOPIK    : PENGGOLONGAN SENYAWA HIDROKARBON

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari bahan ajar kegiatan pembelajaran 2 ini kalian diharapkan mampu menggolongkan senyawa hidrokarbon dan mendeskripsikan tata nama senyawa hidrokarbon.


B. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pada pertemuan sebelumnya, anak-anak telah mempelajari tentang senyawa organik dan kekhasan atom karbon. Nah, tentunya anak-anak masih ingat kan bahwa atom karbon dapat dengan mudah berikatan dengan atom lain. Pada kegiatan pembelajaran ini, kita akan mempelajari tentang penggolongan senyawa karbon serta tatanamanya. 

Berdasarkan jumlah ikatan antara atom karbon, senyawa karbon dikelompokkan menjadi senyawa jenuh dan tidak jenuh. Pada senyawa hidrokarbon jenuh, atom karbon dapat mengikat atom hidrogen secara maksimal. Senyawa yang tergolong hidrokarbon jenuh adalah golongan alkana. Senyawa hidrokarbon tak jenuh mengandung ikatan rangkap dua antar atom karbonnya yang disebut alkena dan ikatan rangkap tiga yang disebut alkuna. 

1.     Alkana

a. Rumus Molekul Alkana

Senyawa alkana merupakan senyawa hidrokarbon dengan rantai karbon yang paling sederhana. Alkana merupakan senyawa hidrokarbon jenuh yang seluruh ikatannya pada atom karbonnya tunggal. Rumus umum alkana adalah

Jadi, apabila atom C ada 1, maka atom H pada senyawa alkananya adalah 2(1)+2, yakni 4 buah sehingga rumus molekulnya adalah CH4. Apabila atom C ada 2, maka atom H pada senyawa alkananya adalah 2(2)+2, yakni 6 buah. Bila dituliskan rumusnya menjadi C2H6, dan jika dijabarkan akan menjadi seperti ini:



Berikut merupakan daftar nama 10 deret pertama dari senyawa alkana:

Tabel 1. Deret homolog alkana


 b. Tata Nama Senyawa Alkana

1) Alkana rantai lurus diberi nama dengan awalan n (n = normal).

Contoh:

2)   Alkana rantai bercabang :

a. Rantai induk diambil rantai karbon terpanjang.

 

b. Beri nomor pada rantai terpanjang dimulai dari ujung yang paling dekat dengan cabang,

c) Cabang merupakan gugus alkil. Rumus umum alkil CnH2n + 1. Nama alkil sama dengan nama alkana dengan jumlah atom C sama, hanya akhiran –ana diganti –il. 

Tabel 2. Deret homolog alkil

  • Jika hanya ada satu cabang maka rantai cabang diberi nomor sekecil mungkin

  • Jika alkil cabang lebih dari satu dan sejenis menggunakan awalan Yunani (di = 2, tri = 3, tetra = 4, dan seterusnya) dan jika berbeda jenis diurutkan sesuai alfabetis.

d) Urutan penamaan senyawa alkana


2. Alkena
a. Rumus Molekul Alkena
Alkena merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua pada rantai karbonnya(‒C=C‒). Rumus umum alkena adalah
Bila jumlah atom C = 2, maka jumlah atom H = 2 x 2 = 4, rumus molekulnya C2H4. Mengapa tidak ada alkena dengan rumus molekul C =1? Karena pada alkena harus terdapat satu ikatan rangkap dua antar atom C sehingga alkena yang paling sederhana adalah etena (C2H4).

 

b. Tata Nama Alkena
1) Alkena Rantai Lurus
Atom karbon yang berikatan rangkap (‒C=C‒) diberi nomor yang menunjukkan ikatan rangkap tersebut. Penomoran dimulai dari ujung rantai yang paling dekat dengan ikatan rangkap.
Contoh :

2) Alkena Rantai Bercabang
Penamaan alkena rantai bercabang hampir sama dengan penamaan alkana. Hal yang membedakan hanya pada penomoran posisi untuk ikatan rangkap pada alkena. Aturan yang digunakan tetap sama, yakni:

          a) Menentukan rantai utama, yaitu rantai terpanjang dan memiliki ikatan 

              rangkap

b) Penomoran rantai utama diawali dari yang paling dekat dengan ikatan
     rangkap, bukan dari cabang terdekat
c) Urutan penulisan nama senyawa alkena:
3. Alkuna
a. Rumus Molekul Alkuna
Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon dengan ikatan rangkap tiga (‒C≡C-). Rumus umum alkuna adalah
Bila jumlah atom C = 2, maka jumlah atom H = (2 x 2) - 2 = 2, rumus molekulnya C2H2. Mengapa tidak ada alkuna dengan rumus molekul C =1? Karena pada alkuna harus terdapat satu ikatan rangkap tiga antar atom C sehingga alkuna yang paling sederhana adalah etuna (C2H2).
b. Tana Nama Alkuna
1) Alkuna Rantai Lurus
Atom karbon yang berikatan rangkap (‒C≡C‒) diberi nomor yang menunjukkan ikatan rangkap tiga tersebut. Penomoran dimulai dari ujung rantai yang paling dekat dengan ikatan rangkap.  
Contoh :

3) Alkuna Rantai Bercabang

Penamaan alkuna rantai bercabang hampir sama dengan penamaan alkana. Hal yang membedakan adalah penomoran posisi untuk ikatan rangkap pada alkuna. Aturan yang digunakan tetap sama, yakni:

a) Menentukan rantai utama, yaitu rantai terpanjang dan memiliki ikatan

                        rangkap tiga

b) Penomoran rantai utama diawali dari yang paling dekat dengan ikatan

                        rangkap, bukan dari cabang terdekat

c) Urutan penulisan nama senyawa alkuna:



Simak Pula Video Berikut Untuk Pembelajaran


 



Setelah mempelajari materi tersebut, kerjakanlah latihan soal melalui link yang ada di google classroom.

 

 

Sunday, July 25, 2021

Kegiatan Pembelajaran 1 BDR Kelas XI MIPA SENYAWA ORGANIK DAN KEKHASAN ATOM KARBON

 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

(SENIN, 26 JULI 2021)

POKOK BAHASAN : HIDROKARBON

MATERI                    : SENYAWA ORGANIK DAN KEKHASAN ATOM KARBON

A. Tujuan Pembelajaran

  •  Mengidentifikasi senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari, misalnya plastik, lilin, dan tabung gas yang berisi elpiji serta nyala api pada kompor gas.
  • Memahami kekhasan atom karbon yang menyebabkan banyaknya senyawa karbon.
  • Menganalisis jenis  atom C berdasar¬kan jumlah atom C yang terikat  pada rantai atom karbon (atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner) dengan menggunakan molimod, bahan alam, atau perangkat lunak kimia(ChemSketch, Chemdraw, atau lainnya). 
B. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan

Selamat pagi anak-anak, sebelum kita memulai kegiatan pembelajaran kita kali ini, Bapak ingin mengajak anak-anak untuk mengamati gambar berikut.

dari gambar diatas apa yang dapat kamu amati? mengapa setiap kita membakar sampah dedaunan, ranting atau sampah organik maka akan menghasilkan asap yang cenderung hitam dan arang yang berwarna hitam?. Nah, hal tersebut akan berkaitan dengan apa yang akan kita pelajari pada hari ini. Maka dari itu, simaklah materi berikut ini.

2. Materi Pembelajaran
a. Mengenal Senyawa Organik
Kita sering mendengar istilah organik dalam kehidupan sehari-hari. Istilah organik sering digunakan untuk mengklasifikasikan bahan-bahan yang berasal dari alam. Dalam hal ini, senyawa organik diartikan sebagai segala senyawa yang tersusun atas unsur utama berupa karbon. Maka dari itu, senyawa organik juga sering disebut dengan senyawa karbon. Senyawa organik/senyawa karbon yang umum kita temukan adalah karbohidrat, lemak atau protein.  

Coba lihat kembali gambar proses pembakaran sampah diatas. Dari proses tersebut, dapat terlihat bahwa hasil pembakaran senyawa organik akan menghasilkan zat utama berupa karbon/arang. Nah hal ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam menentukan suatu senyawa adalah senyawa karbon atau bukan.


 Sumber: Youtube (Herlina Sofyan chanel)

 Nah, Sekarang paham kan apa itu senyawa karbon? mudah-mudahan materi tersebut bermanfaat bagi kita semua.

 

b. Kekhasan Atom Karbon

Atom Karbon merupakan atom yang kelimpahannya sangat banyak di bumi. Hal ini dikarenakan atom karbon memiliki beberapa sifat khas yang menyebabkannya mudah untuk bersenyawa. Atom karbon memiliki nomor atom 6 dan nomor massa 12. Atom karbon ini sering membentuk ikatan dengan atom H, O, S, N, Cl, Br dan I, atau bahkan dengan sesama atom karbon. Berikut adalah beberapa sifat khas atom karbon. 

1. Atom karbon membentuk empat ikatan kovalen

Atom karbon (C) merupakan pemeran utama dalam mempelajari hidrokarbon. Atom C ini memiliki karakteristik yang khas dibanding atom lainnya. Karakteristik itu adalah kemampuannya membentuk rantai C yang panjang. Mengapa bisa? Perhatikan konfigurasi atom C berikut ! 6C : 1s2 2s2 2p2, dari konfigurasi elektronnya dapat dinyatakan elektron valensinya = 4.



Peristiwa ini disebabkan atom C mempunyai empat elektron valensi yang dapat berikatan kovalen dengan atom sejenis atau atom lain. 

 

2. Atom karbon membentuk ikatan jenuh maupun tak jenuh

Atom karbon dapat berikatan dengan atom karbon lain membentuk rantai karbon dengan iktan tunggal, ikatan rangkap dua atau ikatan rangkap tiga.

 

3. Atom karbon membentuk rantai terbuka maupun tertutup

Atom C dapat berikatan dengan atom C lain (sejenis), bahkan dapat membentuk rantai atom atom C baik alifatik (terbuka: lurus dan bercabang) maupun siklik (tertutup).


c. Struktur Atom Karbon

Berdasarkan kemampuan atom karbon yang dapat berikatan dengan atom karbon lain, jenis atom karbon dikelompokkan menjadi empat, yaitu atom karbon primer, sekunder, tersier, dan kuartener. Istilah ini didasarkan pada jumlah atom karbon yang terikat pada atom karbon tertentu.

1. Atom karbon primer

Atom karbon primer (C primer) adalah atom-atom karbon yang mengikat satu atom karbon lain. Contoh: Perhatikan senyawa berikut!   

Dalam struktur senyawa hidrokarbon tersebut, coba kalian tentukan ada berapa buah atom C primer dan beri tanda! Mari kita perhatikan struktur senyawa karbon di atas! Senyawa tersebut terdiri dari enam buah atom C, atom karbon yang berikatan dengan satu atom karbon lain ada empat buah, yang ditandai dengan struktur dalam senyawa berupa –CH3, seperti tampak pada gambar berikut.
 
2. Atom karbon sekunder

Atom karbon sekunder (atom C sekunder) adalah atom-atom karbon yang mengikat dua atom karbon tetangga. Contoh: Perhatikan atom C yang ditandai pada senyawa berikut. Atom C yang ditandai pada senyawa di bawah merupakan atom C sekunder, karena diapit oleh dua atom C yang lain.

 


3. Atom karbon tersier

Atom karbon tersier (atom C tersier) adalah atom-atom karbon yang mengikat tiga atom karbon tetangga. Contoh: Coba perhatikan senyawa di atas, adakah atom C tersiernya? Ada ternyata! Jadi, senyawa di bawah memiliki 1 atom C tersier. Lihat! Dia diapit oleh tiga atom C lain.

 


d. Atom karbon kuarterner

Atom karbon kuartener (dilambangkan dengan 40) adalah atom-atom karbon yang mengikat empat atom karbon tetangga. Contoh: Perhatikan senyawa ini, bisakah kalian menemukan atom C kuartener? Atom C kuarterner diapit oleh empat atom C lain. Senyawa di atas ternyata hanya memiliki satu atom C kuartener yaitu yang di beri tanda lingkaran.


 Link Video Materi: 



Rangkuman 
  1. Kekhasan atom karbon adalah - mampu membentuk 4 ikatan kovalen baik tunggal, rangkap 2, rangkap 3 dengan atom C atau atom lain. - mampu membentuk rantai karbon baik terbuka atau tertutup. 
  2. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang mengandung unsur C dan H. Contoh: alkana, alkena, dan alkuna. 
  3. Berdasarkan kedudukan atom C dalam rantai karbon dapat dkelompokkan menjadi atom C primer, atom C sekunder, atom C tersier dan atom C kuartener. 
D. Penugasan Mandiri Tanggal 26 Juli 2021
Jawablah soal-soal berikut! Tuliskan jawabanmu pada kolom komentar dari link kegiatan pembelajaran (google classroom) ini. Jangan lupa untu mengisikan nama, nomor dan kelas di bagian atas jawabanmu. 
  1. Tuliskan kekhasan atom karbon sehingga mampu membentuk senyawa karbon yang jumlahnya sangat banyak di alam
  2. Atom karbon dapat membentuk rantai karbon rantai terbuka maupun rantai tertutup, gambarkan contoh senyawa karbon rantai terbuka dan rantai lurus. 
  3. Dari struktur senyawa karbon berikut : 

a. tentukan atom C nomor berapa saja yang termasuk atom C primer, sekunder, tersier dan kuarterner!
b. berapa jumlah masing-masing atom C primer, sekunder, tersier dan kuarterner?



 

 

                 Disusun Oleh: Kd. Dwija Negara

                 Digunakan dalam pembelajarn Kimia XI MIPA SMAN 1 Banjarangkan